Selasa, 04 Agustus 2015

PT MNC Land Tbk ( KPIG.JK ) - Laba Bersih Melonjak 3 Kali Lipat - Semester I 2015

Image result for PT MNC Land Tbk

Usaha property dari grup MNC, PT MNC Land Tbk (KPIG) mencetak laba bersih pada Semester I 2015 sebesar Rp200,87 miliar atau Rp30,14 per saham. Laba bersih tersebut menunjukkan kinerja Perseroan mengalami pertumbuhan pesat sebesar 254,08% bila dibandingkan dengan laba bersih pada Semester I 2014 yaitu sebesar Rp56,73 miliar atau Rp9,73 per saham.

Melonjaknya kinerja KPIG pada Semester I 2015 tersebut didukung oleh Pertumbuhan pendapatan dari Rp389,18 miliar pada Semester I 2014 menjadi Rp544,42 miliar pada Semester I 2015, dan juga adanya Keuntungan lain sebesar Rp62,49 miliar pada semester I 2015 (Tidak dijelaskan dari mana asalnya), sedangkan pada Semester I 2014 membukukan beban lain sebesar Rp13,03 miliar. Pendapatan Pokok perseroan pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 terdiri dari yaitu:

  1. Hotel, resor dan golf – Rp293,59 miliar dan Rp307,68 miliar.
  2. Apartemen dan properti lainnya – Rp148,29 miliar dan Rp5,57 miliar.
  3. Sewa ruang perkantoran – Rp80,51 miliar dan Rp57,61 miliar.
  4. Jasa keamanan dan Lainnya – Rp22,03 miliar dan Rp18,31 milair.

Beban pokok penjualan perseroan mengalami pertumbuhan dari Rp216,12 miliar menjadi Rp261,78 miliar, dan Beban usaha juga mengalami kenaikan dari Rp120,86 miliar menjadi Rp144,62 miliar, serta Beban keuangan naik dari Rp17,47 miliar menjadi Rp29,75 milair.

Laba entitas asosiasi pada Semester I 2015 turun 61,06% menjadi Rp53,98 miliar dari Rp38,39 miliar pada Semester I 2014.

Aset KPIG mengalami peningkatan dari Rp9,96 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp10,78 triliun pada Semester I 2015. Utang perseroan mengalami kenaikan dari Rp1,95 triliun menjadi Rp2,02 triliun.





Catatan:

MNC Land Tbk (dahulu Global Land Development Tbk / Kridaperdana Indahgraha Tbk) (KPIG) didirikan tanggal 11 Juni 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1995. Kantor pusat KPIG berdomisili di MNC Tower, Lantai 17 unit 1703, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham MNC Land Tbk (28/02/2015), antara lain: MNC Investama Tbk (BHIT) (20,21%), HT Investment Development Ltd (11,91%), MNC Media Investment Ltd (11,03%) dan Bhakti Investama International Ltd. (9,50%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MNC Land meliputi dalam bidang usaha pembangunan properti, perdagangan, perindustrian, dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan MNC Land meliputi persewaan ruang perkantoran, penyediaan jasa manajemen proyek, melakukan investasi pada entitas anak dan asosiasi dan sedang dalam pembangunan proyek gedung perkantoran MNC Financial Centre dan MNC Media Tower yang keduanya berlokasi di Jakarta.

Pada tanggal 25 Februari 2000, KPIG memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) KPIG kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp500,- per saham dan disertai sebanyak 24.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Maret 2000.



saham . bursajkse
#KPIG

PT Acset Indonusa Tbk ( ACST.JK ) - Laba Bersih Turun hingga 89,77% - Semester I 2015

Image result for PT Acset Indonusa Tbk (ACST)

Emiten Konstruksi dari Grup Astra PT Acset Indonusa Tbk (ACST) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 89,77% YoY (Year on Year) menjadi Rp5,24 miliar atau Rp10 per saham dari Rp51,22 miliar atau Rp102 per saham pada periode yang sama tahun 2014.

Penurunan kinerja ACST pada Semester I 2015 disebabkan oleh Pendapatan Pokok Perseroan yang menurun dari Rp605,52 miliar menjadi Rp552,31 miliar atau turun 8,79%. Pendapatan Perseroan pada Semester I 2015 dan Semester I 2015 terdiri dari:

  1. Jasa Konstruksi – Rp390,75 miliar dan Rp292,35 miliar.
  2. Jasa Pondasi – Rp147,33 miliar dan Rp313,17 miliar.
  3. Penunjang Jasa Konstruksi – Rp8,27 miliar dan Rp-.
  4. Perdagangan – Rp5,96 miliar dan Rp-.

Beban pokok pendapatan Perseroan menurun sedikit dari Rp492,09 miliar menjadi Rp467,95 miliar. Sedangkan Beban Usaha mengalami peningkatan dari Rp29,79 miliar menjadi Rp41,92 miliar, dan Beban Keuangan meningkat dari Rp13,70 miliar menjadi Rp20,53 miliar.

Aset ACST meningkat dari Rp1,47 triliun tahun 2014 menjadi Rp1,66 triliun Semester I 2015 (ada nya right issue), Utang Perseroan menurun sedikit dari Rp826,31 miliar menjadi Rp1,03 triliun.




Catatan:

Acset Indonusa Tbk (ACST) didirikan tanggal 10 Januari 1995 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1995. Kantor Pusat ACST beralamat di Acset Building Jl. Majapahit No.26 Jakarta 10160, Indonesia.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Acset Indonusa Tbk, antara lain: PT Karya Supra Perkasa (pengendali) (40,00%), PT Cross Plus Indonesia (16,45%) dan PT Loka Cipta Kreasi (11,75%).

Untuk diketahui, PT Karya Supra Perkasa didirikan tahun 2014 dan 100% sahamnya dimiliki oleh United Tractors Tbk (UNTR).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ACST terutama bergerak dalam bidang pembangunan dan jasa konstruksi. Saat ini, ACST telah menjalankan kegiatan usaha seperti membangun gedung, pertokoan, hotel apartement, jembatan dan lain-lain.

Pada tanggal 12 Juni 2013, ACST memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukanPenawaran Umum Perdana Saham ACST (IPO) kepada masyarakat sebanyak 155.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 24 Juni 2013.




saham . bursajkse
#ACST

PT Ratu Prabu Energi Tbk ( ARTI.JK ) - Semester I 2015 : Laba Bersih Turun 24,17%

Image result for PT Ratu Prabu Energi Tbk

Emiten jasa dan pertambangan minyak serta property PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) membukukan penurunan laba bersih pada Semester I 2015 sebesar 24,17% YoY(Year on Year) menjadi Rp12,11 miliar atau Rp1,54 per saham dibandingkan Rp15,97 miliar atau Rp2,04 per saham pada periode yang sama tahun 2014.

Penurunan kinerja ARTI pada Semester I 2015 disebabkan oleh Penurunan pendapatan Perseroan pada Semester I 2015 sebesar 12,33% menjadi Rp163,39 miliar dari pendapatan pada periode yang sama tahun 2014 yaitu Rp183,53 miliar. Pendapatan Perseroan pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 terdiri dari

  1. Jasa Konsultan perminyakan dan tenaga ahli – Rp89,50 miliar dan Rp72,07 miliar.
  2. Penyewaan Rig dan Peralatan perminyakan – Rp18,60 miliar dan Rp49,74 miliar.
  3. Penyewaan Ruang kantor dan jasa terkait – Rp49,12 miliar dan Rp49,79 miliar.
  4. Pendapatan Jasa Minyak dan lainnya – Rp6,16 miliar dan Rp11,94 miliar.

Beban Pokok Perseroan menurun dari Rp101,38 miliar menjadi Rp66,02 miliar, sedangkan beban usaha Perseroan meningkat dari Rp52,62 miliar menjadi Rp54,86 miliar, dan Beban Keuangan meningkat dari Rp11,24 miliar menjadi Rp35,80 miliar.

Aset ARTI meningkat dari Rp1,77 triliun tahun 2014 menjadi Rp2,52 triliun Semester I 2015 (ada nya right issue), Utang Perseroan menurun sedikit dari Rp806,26 miliar menjadi Rp805,08 miliar.





Catatan:

Ratu Prabu Energi Tbk (dahulu Arona Binasejati Tbk) (ARTI) didirikan tanggal 31 Maret 1993 dengan nama PT Arona Binasejati dan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada tahun 1996. Kantor pusat ARTI beralamat di Gedung Ratu Prabu 1, Lantai. 9 JL. TB. Simatupang Kav. 20 Jakarta 12560 – Indonesia.

Induk usaha Ratu Prabu Energi Tbk adalah PT Ratu Prabu, dengan persentase kepemilikan sebesar 91,86% (30/04/2015).

Sebelum tahun 2008 ARTI bergerak dibidang industri manufaktur wooden furniture.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama ARTI adalah investasi dibidang energi (minyak dan gas) dan real estate (pengembangan, penyewaan dan pengelolaan properti). Saat ini, kegiatan usaha ARTI dijalankan melalui anak usahanya, antara lain: jasa pertambangan dan properti (PT Lekom Maras), pertambangan minyak (Lekom Maras Pengabuan Inc), pertambangan minyak dan gas (PT Bangadua Petroluem) dan pengembangan, penyewaan serta pengelolaan properti (PT Ratu Prabu Tiga).

Pada tanggal 23 April 2003, ARTI telah memperoleh Pernyataan Efektif BAPEPAM-LK sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ARTI kepada masyarakat sejumlah 95.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp500,- per saham pada harga penawaran Rp650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia / BEI) pada tanggal 30 April 2003.



saham . bursajkse
#ARTI

PT Trada Maritime Tbk ( TRAM.JK ) - Membukukan Kerugian Usaha Sebesar USD 62,05 Juta - Semester I 2015

Image result for PT Trada Maritime Tbk

Emiten pelayaran yang dulu sangat hot transaksi sahamnya, PT Trada Maritime Tbk (TRAM) melaporkan kerugian pada Semester I 2015 yang mencapai USD62,05 juta (asumsi kurs saat ini adalah Rp13.500, maka kerugian Perseroan mencapai Rp837,68 miliar) atau USD0,00638 per saham. Kinerja TRAM pada Semester I tahun 2015 tersebut anjilok dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun 2014 yang masih membukukan Laba bersih sebesar USD4,21 juta atau USD0,000433 per saham.

Terpuruknya kinerja TRAM pada Semester I 2015 tersebut disebabkan oleh Penurunan nilai aset Perseroan dan Pendapatan Pokok Perseroan. Kerugian dari Penurunan nilai aset Perseroan mencapai USD57,41 juta pada Semester I 2015, sedangkan pada periode yang sama tidak ada. Pendapatan Pokok Perseroan mengalami penurunan dari USD30,09 juta menjadi USD16,88 juta atau turun 43,90%. Pendapatan Perseroan pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 terdiri dari:

  1. Penyewaan dan Pengoperasian kapal – USD16,43 juta dan USD29,37 juta.
  2. Keangena Kapal – USD92,14 ribu dan USD97,15 ribu.
  3. Pengelolaan kapal – USD196,00 ribu dan USD306,42 ribu.
  4. Jasa Logistik – USD121,09 ribu dan USD234,69 ribu.
  5. Demurrage – USD- dan USD11,96 ribu.
  6. Jasa Handling – USD2,93 ribu dan USD9,08 ribu.
  7. Jasa Katering – USD32,18 ribu dan USD57,09 ribu.

Beban usaha Perseroan menurun dari USD1,53 juta menjadi USD1,21 juta. Sedangkan Beban Keuangan Perseroan meningkat dari USD3,90 juta menjadi USD4,03 juta, dan Pendapatan Operasional lainnya meningkat dari USD0,07 juta menjadi USD2,13 juta.

Akhir Juni 2015, aset TRAM mencapai USD218,52 juta, turun 23,49% dari aset tahun 2014 yaitu USD285,61 juta (aset turun karena manajemen menilai ulang aset, untuk memastikan aset tidak melambung terlalu tinggi), utang Perseroan menurun dari USD180,48 juta tahun 2014 menjadi USD175,44 miliar pada Semester I 2015.



Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=tram.jk&max-results=20&by-date=true


Catatan:

Trada Maritime Tbk (TRAM) didirikan tanggal 26 Agustus 1998 dengan nama PT Panji Adi Samudera dan memulai usahanya secara komersial pada bulan September 2000. Kantor pusat TRAM terletak di gedung Trada, Jl. Kyai Maja No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham TRAM, antara lain: PT Trada Resources Indonesia (21,76%) dan PT Trada International (16,25%), Bank Julius Baer and Co Ltd S/A Baywater Capital Resources Pte Ltd (7,40) dan Barclays Bank Plc, Singapore-Wealth Management (5,06%)..

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TRAM adalah dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan angkutan laut. Saat ini keigatan usaha TRAM meliputi angkutan muatan cair (liquid cargo), muatan curah kering (bulk carrier), gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), armada akomodasi (self propelled accommodation barge), serta sejumlah kapal penunjang seperti kapal tunda dan tongkang (tug and barge).

Pada tanggal 27 Agustus 2008, TRAM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TRAM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp125,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 1.000.000.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp135,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 9 September 2011. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 September 2008.


saham . bursajkse
#TRAM

PT Nusantara Infrastructure Tbk ( META.JK ) - Telah Membukukan Laba Bersih Naik 41%



PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) hingga enam bulan pertama 2015 membukukan laba bersih mencapai Rp70,04 miliar atau melonjak 41% dibandingkan periode yang sama 2014 senilai Rp49,68 miliar.

General Manager Corporate Affairs META, Deden Rochmawaty di Jakarta, Jumat (31/7) mengatakan seiring laba, pendapatan usaha juga naik 9% menjadi Rp258 miliar.

"Kami sangat bersyukur telah berhasil membukukan keuangan positif yang tumbuh secara berkelanjutan sejalan dengan pertumbuhan bisnis Perseroan dan anak usaha yang semakin solid," katanya.

Ditambahkan, strategi pengembangan bisnis melalui merger dan akuisisi telah memberikan hasil yang sangat signifikan bagi peningkatan kinerja perusahaan.

"Kontribusi anak usaha terhadap kinerja perseroan menjadi bukti bahwa strategi yang kami lakukan sudah dijalur yang tepat," tambahnya.

Kinerja positif perseroan telah berhasil meningkatkan total aset dari Rp4,07 triliun menjadi Rp4,30 triliun. 

Debt to Equity Ratio meningkat menjadi 73,5% dan Debt to EBITDA dapat diturunkan sebesar 173,1% menjadi 9,88%. 

"Kami optimis dengan kerja keras seluruh manajemen, nilai perusahaan akan terus meningkat dan memposisikan Perseroan menjadi salah satu perusahaan infrastruktur terintegrasi terpercaya dan terkemuka di Indonesia," papar Deden.




Catatan:

Nusantara Infrastructure Tbk (META) didirikan 01 September 1995 dengan nama PT Sawitia Bersama Darma dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 02 Januari 2000. Kantor pusat META berlokasi di Menara Equity lantai 38, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53, Jakarta 12190.

META beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:

  1. PT Sawitia Bersama Darma, 01-Sept-1995
  2. PT Wahana Tradindo Jaya, 10-Jun-1998
  3. PT Metamedia Technologies Tbk, 22-Feb-2001
  4. PT Nusantara Infrastructure Tbk, 04-Jul-2006

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham META, antara lain: CS AG Singapore Trust Account client PT Hijau Makmur Sejahtera (pengendali) (21,00%), CS AG Singapore Trust Account client Eagle Infrastructure Fund Ltd. (22,32%) dan CGML Proprietary Securities (9,12%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan META terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Saat ini kegiatan utama META adalah melakukan investasi pada beberapa Perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Jakarta dan Makassar), jasa pelabuhan, perdagangan, jasa dan pembangunan.

Pada tanggal 29 Juni 2001, META memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham META (IPO) kepada masyarakat sebanyak 60.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp200,- per saham dan disertai Waran Seri I sebanyak 60.000.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Juli 2001.




saham . bursajkse
#META

Kinerja Reksadana Saham Catat Imbal Hasil Terburuk Dibandingkan Jenis Reksadana Lain

Image result for reksa dana

Bendera setengah tiang berkibar di pasar reksadana saham. Di periode Januari 2015-Juli 2015, reksadana saham mencatat imbal hasil terburuk dibandingkan jenis reksadana lain.

Data Infovesta Utama menyebutkan, rata-rata kinerja reksadana saham minus 11,59% secara year to date (ytd). Imbal hasil reksadana saham juga lebih buruk ketimbang performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang minus 8,12% pada periode sama.

Sejumlah produk reksadana saham tercatat membukukan imbal hasil lebih buruk. Misalnya, produk Treasure Fund Super Maxxi milik PT Treasure Fund Investama yang minus 23,43% secara ytd.

Analis Infovesta Utama, Viliawati menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyeret performa reksadana saham. Pertama, pergerakan reksadana saham memang lebih agresif ketimbang bursa. Sehingga, ketika IHSG terkoreksi, kinerja reksadana saham terlempar lebih dalam.

Kedua, koreksi harga saham yang memiliki bobot cukup besar dalam portofolio reksadana saham, terutama sektor infrastruktur dan industri dasar dan kimia. Salah satu alasannya, laporan keuangan emiten kuartal I-2015 tidak memuaskan. "Krisis Yunani dan gejolak bursa saham China turut menekan reksadana saham," kata Viliawati.

Ketiga, pelemahan harga obligasi akibat spekulasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat di September atau Desember 2015. Ridwan Soetedja, Direktur PT Panin Asset Management menambahkan, menyusutnya return reksadana saham merupakan imbas perlambatan ekonomi Indonesia. Pada kuartal I-2015, pertumbuhan ekonomi 4,7%. Perlambatan juga diprediksi terjadi di kuartal II.

Namun Ridwan masih optimistis, return reksadana saham bangkit menjelang akhir tahun 2015, menyusul realisasi pembangunan dan perbaikan infrastruktur Indonesia. Penyerapan anggaran belanja pemerintah menyuntikkan tenaga bagi pasar modal. "Jenis reksadana yang akan rebound lebih dahulu adalah reksadana saham," ujarnya.

Senada, Senior Fund Manager PT BNI Asset Management Hanif Mantiq memprediksi, inflasi pada pengujung tahun 2015 di bawah 5%. Sehingga, pulihnya kurs rupiah dapat menggenjot kepercayaan investor. "Saya prediksi, return saham menjadi 0% di akhir tahun," ujarnya. (Maggie Quesada Sukiwan)



saham . bursajkse

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ( INTP.JK ) - Penurunan Volume Penjualan Menekan Laba Turun 8,4%

Image result for PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada semester I-2015 membukukan laba bersih mencapai Rp2,31 triliun, turun 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,51 triliun.

Direktur Utama INTP, Christian Kartawijaya, di Jakarta, Senin (3/8) mengatakan penurunan laba ini, dipicu menurunnya volume penjualan domestik menjadi 8,2 juta ton dari penjualan semester I-2014 sebesar 9 juta ton. 

"Penurunan ini sejalan melemahnya permintaan semen domestik yang juga turun 4%, sehingga pasar kami menurun dari 30,5% menjadi 29,1% di semester I-2015," katanya.

Seiring volume penjualan, pendapatan bersih juga merosot 6,6% menjadi Rp 8,87 triliun, dari periode yang sama 2014 senilai Rp9,49 triliun.

Kemudian, beban pokok pendapatan menurun 7,7% dari Rp5,28 triliun pada semester I-2014 menjadi Rp4,88 triliun di periode yang sama 2015. 

Adapun beban usaha juga tergerus 4,4% dari Rp 1,5 triliun pada semester I-2014 menjadi Rp 1,43 triliun semester I tahun ini.

Sementara itu per 30 Juni 2015, Indocement mencatatkan posisi kas bersih, dimana kas dan setara kas ekuivalen sebesar Rp6,63 triliun.

"Arus kas yang kuat dihasilkan dari operasional dan upaya perseroan untuk meningkatkan managemen modal kerja merupakan kunci untuk mencapai neraca yang kuat dan solid" paparnya.








Catatan:

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX:INTP ) adalah salah satu produsen semen diIndonesia. Indocement merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Selain memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras.

Indocement berdiri sejak 16 Januari 1985. Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan enam perusahaan semen yang memiliki delapan pabrik Pabrik pertama Indocement sudah beroperasi sejak 4 Agustus 1975. Tanggal 31 Desember 2013, Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 18,6 juta ton semen per tahun. Selain itu, Indocement juga memiliki kapasitas produksi beton siap-pakai sebesar 4,4 Juta meter kubik per tahun dengan 40batching plant dan 648 truk mixer, serta 2,5 juta ton cadangan agregat.

Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru,Kalimantan Selatan.

Produk utama Indocement adalah semen tipe Ordinary Portland Cement disingkat OPC danPozzolan Portland Cement disingkat PPC yang kemudian digantikan oleh Portland Composite Cement disingkat PCC sejak 2005. Indocement juga memproduksi semen jenis lain misalnyaPortland Cement Type II dan Type V serta Oil Well Cement. Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis Semen Putih (White Cement) di Indonesia

Logo Semen Tiga Roda

Indocement pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 5 Desember1989. Sejak tahun 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman dan merupakan produsen utama di dunia dengan pabrik di lebih dari 50 negara mengambil alih kepemilikan mayoritas saham di Indocement.

Semen yang dipasarkan adalah semen dengan merek "Tiga Roda".



saham . bursajkse

#INTP

PT Link Net Tbk ( LINK.JK ) - Laba Bersih Bertumbuh 13%

Image result for PT Link Net Tbk

PT Link Net Tbk (LINK) hingga semester I-2015 membukukan laba bersih mencapai Rp314 miliar atau meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama LINK, Roberto Feliciano dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/8) mengatakan seiring peningkatan laba, pendapatan tumbuh 22% menjadi Rp1,23 triliun, dibandingkan periode yang sama 2014. 

"Ini mencerminkan adanya permintaan yang cukup banyak untuk layanan broadband dan televisi berbayar pada area cakupan perseroan di Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya serta Bandung," katanya.

Ditambahkan, pihaknya terus melakukan perluasan jaringan dimana saat ini mencakup 1.553.870 homes passed pada 30 Juni 2015.

Selain menambah 121.363 homes passed pada semester pertama, perseroan juga mencatat perluasan dalam jumlah pelanggan (RGU) broadband dan televisi berbayar, yang masing-masing meningkat menjadi 420.687 dan 392.850 atau 813.537 secara total.

"Posisi pemimpin pasar memungkinkan kami untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan, dengan demikian mampu menyesuaikan penawaran dan kapabilitas konten dalam rangka memberikan layanan yang terbaik," paparnya. 

Hal ini lanjutnya, terlihat jelas pada rasio paket combo perseroan, dimana 94% dari pelanggan LINK berlanggan kedua layanan broadband dan televisi berbayar, serta peningkatan ARPU menjadi Rp415 ribu dalam semester I-2015.





Catatan:

PT Link Net didirikan tahun 1996 dengan nama PT Seruling Indah Permai. Kantor pusat berlokasi di Gedung BeritaSatu Plaza Lantai 4, Suite 401, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta Selatan, 12950.

Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.

Saat ini layanan PT Link Net antara lain:

Internet broadband berkecapatan tinggi (FastNet) dengan jaringan utama di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Surabaya,
Televisi berlangganan (HomeCable) dengan jaringan utama di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali; dan
Jasa komunikasi data (DataComm).

PT Link Net tidak menerima dana hasil Penawaran Umum ini, karena seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum adalah merupakan saham milik Pemegang Saham Penjual, sehingga seluruh dana hasil Penawaran Umum akan diterima oleh First Media Tbk (KBLV) selaku Pemegang Saham penjual.



saham . bursajske
#LINK

PT Lippo Karawaci Tbk ( LPKR.JK ) - Pertumbuhan Pendapatan Tembus 4,7 Triliun

Image result for PT Lippo Karawaci Tbk

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan pada semester 1 2015 sekitar 16% menjadi Rp4,747 triliun, dengan laba bersihnya Rp775 miliar atau lebih tinggi 15% dibanding periode serupa tahun lalu.

"Pertumbuhan ini berasal dari pertumbuhan organik yang kuat terlepas dari perekonomian Indonesia yang sulit saat ini. EBITDA tumbuh sehat sebesar 20% yoy menjadi Rp1,303 triliun," ujar Direktur Utama Ketut Budi Wijaya melalui siaran pers yang diterima akhir pekan ini. 

Menurut dia, dalam enam bulan pertama tahun ini, perseroan telah mencapai 45% dari target pra penjualan marketing setahun sebesar Rp6 triliun, terutama berasal dari pra penjualan Lippo Cikarang yang terletak di lokasi strategis di antara dua kota besar, Jakarta dan Bandung. 

"Menghadapi kondisi pasar yang melambat di semester 2 2015, kami tetap fokus pada pelaksanaan strategi bisnis kami," ujarnya.

Strategi perseroan dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan pengembangan properti dengan pendapatan recurring membantu untuk lebih bertahan dalam menghadapi penurunan siklus bisnis di pasar properti. 

Pendapatan divisi bisnis Healthcare meningkat 27% yoy menjadi Rp1,987 triliun, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan 13 rumah sakit baru sebesar 67% yoy menjadi Rp789 miliar yang merupakan 40% dari total pendapatan divisi Healthcare. 

Sementara itu, kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 30% yoy dan penerimaan pasien rawat inap meningkat sebesar 35% yoy.

Pendapatan divisi usaha Residential & Urban Development meningkat 10% yoy menjadi Rp2,102 triliun dari Rp1,918 triliun, terutama ditopang oleh pendapatan Urban Development yang meningkat sebesar 13% yoy menjadi Rp1,269 triliun.

Pendapatan untuk divisi Komersial yang terdiri dari Mal Ritel & Hotel, sedikit menurun sebesar 5% menjadi Rp284 miliar hal ini terutama karena penurunan pendapatan divisi Mal Ritel sebesar 10% menjadi Rp111 miliar. Penjualan Lippo Mal Kemang ke LMIRT telah mengurangi pendapatan sewa.

Pendapatan divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 16% yoy menjadi Rp374 miliar, terutama karena adanya penambahan jasa pengelolaan wilayah untuk Kemang Village dan St Moritz Jakarta.

Pendapatan recurring LPKR tumbuh sebesar 21% yoy menjadi Rp2,645 triliun dan memberikan kontribusi 56% dari total pendapatan perseroan pada semester 1 2015.







Catatan:

Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKRterletak di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Lippo Karawaci Tbk (30/04/2015), antara lain: Pacific Asia Holding Ltd (pengendali) (17,88%) dan PT Metropolis Propertindo Utama (5,25%).

Pada bulan Januari 1993, Lippo Karawaci meresmikan pembangunan kota mandiri pertamanya Lippo Village di Karawaci, Tangerang, yang terletak 30km sebelah barat Jakarta. Pada tahun yang sama, Perseroan mulai mengembangkan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri dengan kawasan industri ringan yang yang terletak 40km sebelah timur Jakarta. Selanjutnya Lippo Karawaci mengembangkan kota mandiri Tanjung Bunga di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Lippo Karawaci Tbk (30/04/2015), antara lain: Pacific Asia Holding Ltd (pengendali) (17,88%) dan PT Metropolis Propertindo Utama (5,25%).

Melalui penggabungan delapan perusahaan properti terkait pada tahun 2004, Lippo Karawaci mengembangkan portofolio usahanya mencakup Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Hospitals, Hotels & Leisure serta Fee-based Income.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian,pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedung-gedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa akomodasi.

Saat ini, kegiatan utama LPKR adalah bergerak dalam bidang Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Healthcare, Hospitality and Infrastructure, dan Property and Portfolio Management.

Lippo Karawaci memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang dimiliki secara tidak langsung melalui PT Megapratama Karya Persada. Selain itu, Lippo Karawaci Tbk menguasai secara tidak langsung 54,37% saham Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dan; menguasai 4,92% secara langsung dan tidak langsung 52,36% saham Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD).

Pada tanggal 03 Juni 1996, LPKR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LPKR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.800.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp3.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Juni 1996.

Beberapa anak perusahaan Lippo Karawaci

Properti

Lippo Village
Lippo Cikarang
Tanjung Bunga
Royal Serpong Village
San Diego Hills Memorial Park

Superblok[sunting | sunting sumber]

City of Tomorrow
Kemang Village
Holland Village
Millennium Village
The St. Moritz Penthouses & Residences

Rumah Sakit

Rumah Sakit Siloam (Lippo Village, Kebun Jeruk, Lippo Cikarang, Surabaya, Jambi, Balikpapan)
Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC)
Semanggi Specialist Clinic

Pusat Perbelanjaan 

Pejaten Village
Pluit Village
Lippo Mall Kemang
Lippo Mall Puri
Lippo Mall Yogya
City of Tomorrow Mall
PX Pavilion @ The St. Moritz
WTC Matahari Serpong
Metropolis Town Square
Malang Town Square

Hotel

Hotel Aryaduta




saham . bursajkse
#LPKR

PT Media Nusantara Citra Tbk ( MNCN.JK ) - Laba Bersih Menurun 28,43% - Semester I 2015



Pemilik media RCTI, CTPI, dan MNC TV, serta Global TV dari Grup MNC PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) melaporkan laba bersih pada Semester I 2015 sebesarRp696,38 miliar atau Rp48,78 per saham, menurun 28,43% dari Rp972,98 miliar atau Rp69,93 per saham pada periode yang sama tahun 2014.

Penurunan kinerja MNCN pada Semester I 2015 disebabkan oleh kerugian Kurs sebesar Rp195,14 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun 2014 kerugian kurs hanya Rp1,15 miliar, dan Pendapatan Perseroan menurun dari Rp3,37 triliun menjadi Rp3,33 triliun atau turun 1,20%. Pendapatan Perseroan pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 terdiri dari:

  1. Iklan dan Content – Rp3,30 triliun dan Rp3,35 triliun.
  2. Lainnya – Rp28,13 miliar dan Rp23,91 miliar.

Beban Pokok Pendapatan menurun sedikit dari Rp1,40 triliun menjadi Rp1,39 triliun, sedangkan beban usaha meningkat sedikit dari Rp607,63 miliar menjadi Rp615,61 miliar, dan Pendapatan (beban) bunga menurun dari Rp17,47 miliar menjadi Rp(39,67) miliar.

Total aset MNCN pada Semester I 2015 mencapai Rp14,02 triliun, tumbuh 3,01% dari Aset tahun 2014 yaitu Rp13,61 triliun. Utang mengalami peningkatan dari Rp4,22 triliun menjadi Rp4,76 triliun pada tahun Semester I 2015.



Baca Juga: http://bursajkse.blogspot.com/search?q=mncn.jk&max-results=20&by-date=true


Catatan:

PT Media Nusantara Citra Tbk (IDX:MNCN )

Dikenal dengan namaMNC Media merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidangmedia yang berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 1997.

Satu dekade kemudian, 22 Juni 2007 perusahaan ini resmi melantai di bursa saham dengan kode emiten atau ticker MNCN.

Saat ini, mayoritas saham digenggam oleh Global Mediacom dengan porsi saham sekitar 65,12% dan masyarakat sekitar 34,9%[2] Saham MNC terhitung liquid dan memiliki tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun [3]

Di luar hal tersebut MNC Group juga memiliki indeks harga saham bernama Indeks MNC36. Indeks tersebut terdiri dari 36 emiten terpilih yang tercatat di BEI. Berdasarkan Price Earning Ratio (PER), Operating Profit Margin (OPM), Debt Equity Ratio (DER), Price Book To Value (PBV) tertinggi dalam IHSG. Metode penghitungan Indeks MNC36 menggunakan pembobotan berdasarkan kapitalisasi pasar.

Peluncuran Indeks MNC36 bertujuan menjadi salah satu indikator bagi investor untuk berinvestasi saham di BEI sehingga investor dapat berinvestasi pada saham-saham emiten yang memiliki kinerja fundamental yang baik, kapitalisasi pasar yang besar, serta rasio keuangan yang positif [4]

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan,yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, MNC bergerak dibidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi.

Bisnis utama perseroan saat ini adalah media. Sumber pendapatan terbesar MNCN berasal dari tiga media televisi nasional yaitu RCTI, Global TV, dan MNC TV. Ketiga stasiun televisi nasional tersebut menawarkan acara beragam seperti film-film box office, acara olahraga, pencarian bakat, reality show, acara musik, berita, infotainment.




saham . bursajkse
#MNCN

PT United Tractor Tbk ( UNTR.JK ) - Semester I 2015 : Membukukan Laba Bersih Rp. 3,41 Triliun

Image result for PT United Tractor Tbk

Emiten Jasa Pertambangan dan pertambangan batubara, alat berat, Jasa Konstruksi dan Properti dari Grup Astra PT United Tractor Tbk (UNTR) memukukan pertumbuhan kinerja sebesar 3,65% yang tercermin dari laba berish yang mengalamipertumbuhan dari Rp3,41 triliun atau Rp913 per saham pada Semester I 2014 menjadi Rp3,29 triliun atau Rp881 per saham.

Pertumbuhan kinerja UNTR didukung oleh Keuntungan Kurs yang didapat pada Semester I 2015 yaitu Rp246,37 miliar, sedangkan pada Semester I 2014 mengalami kerugian Kurs yang cukup besar yaitu Rp29,39 miliar, dan Beban Pokok juga mengalami penurunan dari Rp21,80 triliun Semester I 2014 menjadi Rp19,29 triliun Semester I 2015, serta Beban Usaha mengalami peningkatan sedikit dari Rp1,45 triliun menjadi Rp1,46 triliun.

Pendapatan utama perseroan mengalami penurunan sebesar 9,37% menjadi Rp27,53 triliun di Semester I 2015 dari Pendapatan utama perseroan di Semester I 2014 yaitu sebesar Rp24,95 triliun. Pendapatan Keuangan juga mengalami penurunan dari Rp68,37 miliar menjadi Rp52,26 miliar.

UNTR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat kontraktor, tambang, jasa konstruksi, serta perbaikan mesin konstraktor merk komatsu. Pendapatan terbesar perseroan berasal dari Pendapatan Jasa dengan Pendapatan pada Semester I 2015 dan Semester I 2014 masing-masing sebesar Rp16,22 triliun dan Rp17,10 triliun, dan Penjualan sebesar Rp8,73 triliun dan Rp10,43 triliun. Di bawah ini adalah rincian pendapatan perseroan antara lain

  1. Penjualan
    • Mesin Konstruksi – Rp6,36 triliun dan Rp7,53 triliun.
    • Batubara – Rp2,37 triliun dan Rp2,89 triliun.
  2. Pendapatan Jasa
    • Kontraktor Penambangan – Rp14,74 triliun dan Rp16,20 triliun.
    • Mesin Konstruksi – Rp0,93 triliun dan Rp0,90 triliun.
    • Kontraktor Konstruksi (dari ACST) – Rp546,35 miliar dan Rp0.

Pada awal tahun 2015, United Tractors Tbk membentuk pilar bisnis ke-empat yaitu Kontraktor Konstruksi. Realisasi tersebut salah satunya adalah dengan mengakuisi mayoritas saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), sebuah perusahaan publik di Indonesia yang menyediakan jasa manajemen konstruktis bangunan dan pondasi.

Total aset Perseroan pada Semester I 2015 sebesar Rp63,82 triliun, naik 5,82% dari Total aset 2014 yaitu Rp60,31 triliun, dan Total utang pada Semester I 2015 mencapai Rp23,12 triliun, naik 6,153% dari total utang 2014 yaitu Rp21,78 triliun.





Catatan:


United Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973. Kantor pusat UNTRberlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Saat ini, Perusahaan mempunyai 19 cabang, 22 kantor lokasi dan 11 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Induk usaha dari United Tractors Tbk adalah Astra International Tbk / ASII (59,50%), sedangkan induk utama dari United Tractors Tbk adalah Jardine Matheson Holdings Ltd, yang didirikan di Bermuda.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNTR dan entitas anak meliputi penjualan dan penyewaan alat berat (mesin konstruksi) beserta pelayanan purna jual, pertambangan dan kontraktor pertambangan. Termasuk didalam kontraktor pertambangan adalah jasa kontraktor pertambangan terpadu.

Pada tahun 1989, UNTR melalui Penawaran Umum Perdana Saham menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp7.250,- per saham.






saham . bursajkse
#UNTR